KUMPULAN BENCANA ALAM

Selasa, 03 September 2013

GEMPA ACEH

Warga kepulauan Nias ikut merasakan gempa yang menghantam wilayah Sumatera Utara, Aceh. Bahkan sebelum gempa berkekuatan 8,5 skala richter itu terjadi, warga Nias merasakan gempa awalan sebelum akhirnya gempa besar menyusul dalam beberapa menit kemudian. “Di sini gempa juga dirasakan di Nias. Warga berlarian ke luar,” ujar Iyun warga Kepuluan Nias Rabu (11/4/2012). Menurut Iyun, sebelum gempa besar, warga pertama kali mendapatkan gempa kecil dan pada gempa kedua yang hanya berselang beberapa menit, dirasakan sangat besar goyangannya. “Beberapa warga bahkan masih duduk di jalanan untuk berjaga-jaga jika ada gempa susulan,” terangnya. Bahkan untuk menjaga kemungkinan yang terburuk, beberapa warga kemudian telah memasukkan beberapa barang berharganya ke dalam tas. “Sudah dimasukkan ke dalam tas semuanya jadi tinggal dibawa jika ada gempa besar,” kata Iyun. Gempa bumi berkekuatan 8,5 Skala Richter (SR) yang melanda Aceh dan sekitarnya juga terasa hingga ke sebagian wilayah Singapura, Thailand dan India. Warga-warga di negara-negara tersebut ikut panik dan berhamburan keluar rumah. Seperti dilansir oleh Reuters, Rabu (11/4/2012), gempa ini dirasakan oleh warga yang berada di Bangkok, Thailand. Warga yang panik pun berhamburan ke jalanan. Gempa yang sangat kuat juga terasa di wilayah India bagian selatan. Ratusan pekerja di wilayah Bangalore, India, bahkan terpaksa harus meninggalkan gedung masing-masing. Sedangkan menurut Twitter, gempa ini juga dirasakan di wilayah Singapura dan Malaysia. Bahkan dilaporkan bangunan apartemen dan gedung perkantoran di wilayah pantai barat Malaysia berguncang selama 1 menit. Menurut Pusat Peringatan Tsunami Wilayah Pasifik di Hawaii, gempa ini berpotensi tsunami. Diperkirakan tsunami akan berdampak di wilayah Indonesia, India, Sri Lanka, Australia, Myanmar, Thailand, Kepulauan Maldives, wilayah Samudera Hindia lainnya, Malaysia, Pakistan, Somalia, Oman, Iran, Bangladesh, Kenya, Afrika Selatan dan Singapura. Pasca gempa 8,5 skala richter (SR) di Aceh dan Sumatera Utara saat ini membuat pembangkit listrik di wilayah tersebut mati otomatis. Ini mengakibatkan pemadaman listrik. Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji menyatakan, pembangkit listrik PLN di Medan mati otomatis akibat getaran gempa yang terlalu kuat. “Jadi memang ada wilayah yang harus kami padamkan karena pembangkit kami di Medan mati otomatis akibat guncangan gempa. Sebagian konsumen kita padamkan dulu,” jelas Nur Rabu (11/4/2012). Pemadaman listrik, ujar Nur, terjadi hampir di seluruh wilayah Sumatera Utara karena guncangan gempa sangat kuat. “Jadi pembangkit mati otomatis karena alat pengaman bekerja. Akan kita periksa dulu untuk dicek apakah sudah bisa dinyalakan kembali,” jelas Nur. Otoritas Malaysia juga mengeluarkan peringatan tsunami menyusul gempa bumi berkekuatan 8,5 SR yang mengguncang Aceh. Penduduk di sepanjang pantai barat Malaysia diserukan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Kami telah mengumumkan peringatan tsunami di sepanjang pantai barat semenanjung Malaysia. Kami telah memerintahkan evakuasi segera untuk warga di sepanjang pantai negara-negara bagian Perlis, Kedah, Langkawi, Penang dan Perak,” kata seorang pejabat Departemen Meteorologi Malaysia kepada kantor berita AFP, Rabu (11/4/2012). Sebelumnya, otoritas India, Sri Lanka dan Thailand juga telah mengeluarkan peringatan tsunami menyusul gempa 8,5 SR di Simeuleu, Aceh yang terjadi pada pukul 15.38 WIB. Peringatan tsunami di Thailand bahkan telah diperluas untuk 6 provinsi dari sebelumnya 2 provinsi saja. Sementara pusat manajemen bencana Sri Lanka telah menyerukan penduduk pantai untuk bergerak ke daerah-daerah yang lebih tinggi. Ini sebagai pencegahan jika terjadi gelombang tsunami. Disebutkan bahwa gelombang tsunami bisa menjangkau wilayah pantai timur Sri Lanka dalam waktu dekat. Otoritas Sri Lanka pun menyerukan evakuasi warga dari jalur-jalur pantai. “Ada kemungkinan kuat tsunami menghantam pulau ini setelah gempa bumi di Indonesia,” kata wakil direktur Departemen Meteorologi Sri Lanka M. D. Dayananda kepada AFP. Masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam berbondong-bondong menuju perbukitan menyusul gempa berkekuatan 8,5 skala richter. Jalan macet dan suara azan bergema. “Listrik padam, jalan macet menuju tanah yang tinggi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho Rabu (11/4/2012). Menurut dia, suara sirine meraung-raung dan suara azan berkumandang. Saat dihubungi terpisah, Kabag Humas Basarnas Gagah Prakoso mengatakan jajarannya siaga diterjunkan ke lokasi bencana. “Kita telah siap dan siaga. Data kerusakan dan korban masih dihimpun,” ujar Gagah. Gempa kembali terjadi di Aceh sebesar 8,1 SR. Gempa itu dirasakan kencang seperti yang pertama. “Terasa barusan. Yang pertama sekitar jam 4-an sore, sekarang barusan beberapa detik. Kencangnya seperti yang awal,” jelas petugas keamanan Pelabuhan Belawan Khairul, yang dihubungi Rabu (11/4/2012) pukul 17.50 WIB. Namun kondisi Pelabuhan Belawan, imbuhnya, normal. Pelabuhan Belawan terletak di pantai timur Sumatera, dekat selat Malaka. Meulaboh, Aceh bersiaga menyusul gempa susulan besar. Petugas kepolisian dan SAR bersiaga di pinggir pantai.”Informasi yang saya dapat, air lau kadang naik selutut kadang turun, ini tidak wajar,” kata Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto saat dikonfirmasi Rabu (11/4/2012) pukul 17.50 WIB. Artanto menjelaskan, penduduk di pinggir pantai sudah diungsikan ke tempat yang lebih tinggi. “Jalur evakuasi sudah disiapkan,” jelasnya. Sejauh ini kondisi di Meulaboh masih kondusif. Belum ada laporan soal korban jiwa dan kerusakan. Petugas tetap bersiaga.”Petugas masih bersiaga,” jelasnya. Meski ancaman tsunami Jepang tak terjadi di wilayah Indonesia, kepanikan dan kesiapsiagaan terjadi pada Jumat (11/3) petang di Manokwari, Jayapura, Ambon, Ternate, dan Manado, mengantisipasi gempa besar 8,9 skala Richter dan tsunami di Jepang, Jumat siang. Sebagian kecil warga pesisir kota Manokwari di Kampung Borobudur sekitar pukul 18.00 panik setelah perangkat kampung mengumumkan agar warga waspada dan mengungsi. Banyak warga yang mengemasi barang-barang mereka dan menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi. Di Jayapura, kepanikan terjadi sekitar pukul 18.00 saat penduduk menyelamatkan diri dengan kendaraan umum dan kendaraan pribadi ke Entrop dan Abepura yang merupakan daerah perbukitan. Jalanan di Jayapura yang biasanya meriah, menjelang malam, mendadak jadi lengang. Emi dan Abu Rumkel, keduanya penduduk Kampung Borobudur, Manokwari, mengaku khawatir jika terjadi tsunami. Emi membawa kedua anaknya dan bersama temannya menuju ke bagian kampung yang lebih tinggi. Sedangkan Abu Rumkel mengatakan, warga panik karena pengalaman buruk peristiwa tsunami pada 1996 di Biak. Menurut Yulson Sinery, petugas pemantau meteorologi dari BMKG Kelas III Manokwari di Papua Barat, ada enam daerah yang berpotensi tsunami, yakni Manokwari, Kota Sorong, Sorong Selatan dan utara, Raja Ampat, dan Teluk Wondama. Sedangkan di Provinsi Papua ada di delapan lokasi. Situasi Ambon (Maluku) dan Ternate (Maluku Utara) nyaris sama dengan Papua. Kepanikan warga terlihat sekitar pukul 17.00. Jalan-jalan ramai oleh hiruk-pikuk orang yang hendak mengungsi ke perbukitan Gunung Gamalama. Transportasi laut dari Ternate ke Pulau Halmahera atau Pulau Tidore dihentikan sementara. Di Kota Ambon, sebagian warga di pesisir Waihaong memilih mengungsi ke perbukitan Kebun Cengkeh. Jaringan telekomunikasi di Maluku dan Maluku Utara sekitar pukul 17.00 terganggu. Di Jayapura, warga menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi untuk mengungsi ke daerah perbukitan Entrop dan Abepura. Kepanikan luar biasa melanda sebagian warga Sulut. Sebagian penduduk bahkan mengungsi ke Kota Tomohon, kota pegunungan, 30 kilometer dari Manado. Anjuran mengungsi Pemprov Sulut memberikan pengumuman melalui pengeras suara di setiap kelurahan di Kota Manado. Sedangkan Gubernur Sulut SH Sarundajang, melalui berita radio dan televisi lokal, meminta warga untuk mengungsi. Menurut Sarundajang, Sulut akan menjadi tuan rumah pelaksanaan latihan penanggulangan bencana internasional, termasuk tsunami, 15 Maret mendatang. Ia berharap warga tetap tenang dan tidak panik. Namun, situasi lalu lintas di jalan-jalan protokol kota Manado kacau-balau. Warga berebut keluar meninggalkan Jalan Piere Tendean di kawasan Boulevard di bibir pantai Manado. Jalan Bethesda dan Teling macet total. Di Kepulauan Talaud dan Kota Bitung, ribuan warga mengungsi ke kawasan perbukitan. Warga Gorontalo Utara memilih mengungsi sejak sore. Di Bali, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono menyatakan, tsunami Jepang tidak berdampak besar terhadap Indonesia. Meski demikian, pemerintah daerah di wilayah rawan, seperti di Sulut, Papua, dan Maluku Utara yang berhadapan langsung dengan Laut Pasifik, harus tetap waspada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar